Rabu, 30 Juni 2010

Makanan Tradisional Khas bali - Ayam betutu

Latar belakang

Di daerah Bali saat ini diduga cukup banyak ada jenis-jenis makanan tradisional, namun jumlahnya secara pasti belum diketahui. Berdasarkan kenyataan di lapangan beberapa jenis makanan tradisional Bali yang telah dikenal antara lain : lawar, babi guling, serombotan, kelepon, betutu ayam, urutan, sate, bebontot, dan komoh. Mengenai jenis-jenis makanan lainnya diyakini masih banyak ada sekalipun produksi, peredaran serta masyarakat yang mengkonsumsinya masih terbatas pada daerah-daerah tertentu saja.

Diantara jenis-jenis makanan yang telah dikenal dan populer tersebut ada yang sangat erat kaitannya dengan pelaksanaann upacara baik adat maupun keagamaan Hindu di Bali seperti makanan lawar, sate dan babi guling. Upacara yang dimaksudkan adalah upacara perkawinan, upacara potong gigi, upacara piodalan dan lain-lainnya. Oleh karena itu keberadaan jenis-jenis makanan tradisional tersebut sulit dipisahkan dari kehidupan masyarakat Hindu di Bali. Di samping itu makanan tradisonal juga mempunyai peranan penting dalam penyediaan zat gizi bagi manusia dan berpotensi sebagai penghasil devisa bagi negara, khususnya bagi daerah Bali.

Definisi Makanan Tradisional

Makanan tradisional adalah makanan dan minuman, serta bahan campuran (ingredient) yang secara tradisional telah digunakan dan berkembang di daerah atau masyarakat Indonesia. Penghayatan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam makanan tradisional yang terdapat di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan jati diri bangsa serta meningkatkan mutu sumber manusia. Karena alasan tersebut nilai-nilai ini perlu digali, dihargai, dimusyawarahkan dan dikembangkan dalam keluarga agar masyarakat Indonesia semakin menghargai serta mencintainya.

Definisi Betutu Ayam

Betutu yang berasal dari kata Tunu (baker) dan dirangkai dengan kata Be ( daging ayam). Sehingga berarti betutu ayam merupakan daging yang dibakar, hanya saja proses pembakarannya berbeda dengan dengan produk lain. Inilah keunikan betutu ayam yang bisa memberikan aroma, rasa dan penampilan khas dan tiada duanya di bumi Nusantara. Daging ayam yang telah dibersihkan, ditambah bumbu (base genep) kemudian dibalurkan seluruh permukaan tubuh ayam dan sebagian lagi dimasukkan dalam rongga abdomennya.

Kemudian direbus (bila perlu) atau langsung dibakar. Aroma khas muncul karena adanya pemanasan menyebabkan air menguap, lemak daging berantai pendek ikut menguap dan semakin panas/kering uap semakin banyak aromanya semakin kuat dan enak. Pembuatan betutu ayam saat ini sedikit beda dengan aslinya mengakibatkan aroma dan kegurihannya kurang memikat selera konsumen serta waktu kadaluarsanya berkurang.

>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar