Sabtu, 31 Juli 2010

Sanitasi pekerja dalam pengolahan makanan

Sanitasi pekerja sangat diperlukan dalam suatu industri. Pekerja atau karyawan yang mengolah bahan pangan harus sehat jasmani dan rohani serta mengerti tentang kesehatan. Pekerja harus mengikuti prosedur sanitasi yang memadai untuk mencegah kontaminasi pada makanan yang ditanganinya. Prosedur yang penting bagi pekerja pengolah makanan adalah pencucian tangan, kebersihan dan kesehatan diri (Hiasinta, 2001). Sanitasi di Perusahaan Intenasional meliputi :

1. Menyediakan kamar mandi yang dilengkapi dengan sarana air bersih.

2. Menyediakan sarana cuci tangan

3. Menyediakan celemek.

Tangan yang kotor atau terkontaminasi dapat memindahkan bakteri dan virus patogen dari tubuh, fases, atau sumber lain ke makanan. Oleh karena itu, pencucian tangan merupakan hal pokok yang harus dilakukan pekerja yang terlibat dalam penanganan makanan. Pekerja sebaiknya mencuci tangan sebelum memulai pekerjaan dan setelah melakukan kegiatan pribadi (misalnya merokok , makan, minum, bersin, batuk , dan setelah menggunakan toilet). Pencucian tangan dilakukan dengan mengunakan sabun dan diikuti dengan pembilasan menggunakan tissue (Hiasinta, 2001).

Rambut pekerja harus selalu dicuci secara periodic. Pekerja yang berambut panjang harus mengikat rambutnya dan disarankan menggunakan topi atau jala rambut (hairnet). Walaupun tidak menggunakan seragam khusus , hendaknya pekerja memakai pakaian yang bersih, tidak bermotif, dan berwarna terang. Hal ini dilakukan agar kotoran pada pakaian mudah terlihat (Hiasinta, 2001).

Celemek yang digunakan oleh para pekerja juga harus bersih dan tidak boleh digunakan sebagai lap tangan. Setelah tangan bercelemek , sebaiknya dicuci. Penggunaan sarung tangan plastic pada waktu pengemasan dapat mencegah kerusakan makanan akibat kontaminasi dari tangan pekerja. Karyawan yang menangani makanan dalam suatu industri merupakan sumber kontaminasi yang penting karena kandungan mikroba patogen pada manusia dapat menimbulkan penyakit yang nantinya dapat dituangkan melalui makanan. Beberapa hal penting yang harus selalu dijaga oleh para karyawan yaitu kebersihan dan kesehatan pribadi. Untuk itu jika ada salah seorang karyawan yang sakit , maka diharuskan untuk cuti hingga sembuh dari sakit. Kebiasaan pribadi (Personal Habit) para pekerja dalam mengolah bahan pangan dapat merupakan sumber yang penting dari pencemaran.

Beberapa peristiwa keracunan bahan pangan yang tercemar oleh Staphylococcus aureus diakibatkan oleh higiene yang buruk dari pengelola bahan makanan tersebut. Apabila memungkinkan pekerja harus memakai sarung tangan, apabila tangan pekerja terluka harus ditutup dengan plaster kain tahan air agar mikroorganisme pada luka tidak mengkontaminasi makanan. Pekerja tidak boleh batuk, bersin, meludah, dan merokok dalam ruangan pengolahan.

>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar